Minggu, 21 Desember 2014

Selamat hari Ibu {}


Senyumnya mampu mengobati luka ku
Nasehatnya mampu membuatku terus maju
Pelukannya mampu membuatku merindu
Kasih sayangnya tak terhingga di sepanjang waktu
Darinya aku belajar segalanya
Aku diajarkan mengaji
Aku diajarkan memasak
Aku diajarkan arti sebuah kesabaran
Aku diajarkan arti ketulusan
Dialah guru yang sesungguhnya buat hidupku
Aku sadar aku pernah membuat kecewanya
Terkadang aku sering menunda apa yg Ibu perintahkan
Terkadang aku mengabaikan nasehat ibu
Namun itu semua tak sedikitpun mengurangi kasih sayang ibu kepadaku
Inci demi inci kupandangi wajah Ibu ku
Sudah mulai terlihat kerutan-kerutan halus diwajahnya
Tubuhnya sudah mulai sering lemah
Terkadang aku berpikir
Ya Tuhan kenapa ketika aku bertambah dewasa
Mengapa harus bertambah tua kedua orang tua ku

Di hari Ibu ini, aku hanya bisa memberikan sebuah do’a dan sebuah coretan ini
Semoga Ibu selalu diberi kesehatan yang baik dan tetap sabar dalam menghadapi anak-anaknya
Serta pastinya untuk Ayah tercinta yang juga sangat aku sayangi
Terimakasih Ibu…Ibu…Ibu
Terimakasih juga Ayah
Semoga anak mu ini bisa terus menjadi kebanggaan buat mu Bu
Sekali lagi Selamat Hari Ibu buat Ibu terhebat ku
*Ima sayang Mak’e n Pak’e {}

Selasa, 16 Desember 2014

Beberapa Kata





Senin, 15 Desember 2014

Jalan Terbaik

Aku pernah sangat merasa amat bahagia, ketika aku menemukan seseorang yang mungkin bisa kusebut "My Guardian Angel" pada saat itu. Ketika dimana keadaan masih terlihat baik-baik saja, ketika aku terlalu larut dalam sebuah harapan-harapan yang tanpa kusadari itu semua hanyalah kesemuan belaka. 

Apa yang ada di dirinya begitu sangat lekat difikiranku, dalam kondisi ini mungkin aku yang terlalu berlebihan, iya mungkin?. Karena pada dasarnya semua yang aku rasakan ternyata tak seperti yang dia rasakan, bukannya aku sok tau tapi memang begitu adanya. menyedihkan bukan?

Tapi dulu aku selalu berusaha untuk menepis setiap prasangka negatif itu, toh buktinya dia bisa bertahan sampai sejauh itu, padahal seharusnya aku tau dia bertahan bukan karena sayang, melainkan rasa iba kepadaku yang sangat terlihat bahagia bersamanya, begitu terlihat bodohnya aku!!!

Kebersamaan yang ku kira akan jauh lebih bewarna ternyata hanya sementara, semua yang dulu begitu nyata berubah menjadi maya, tragis!!! Mungkin tak semua kebersamaan itu bisa bahagia, ada kalanya aku harus sendiri dulu, Bukannya lebih baik, daripada harus melukai hati masing masing, anggap saja kemarin itu hanyalah sebuah mimpi di senja hari, yang tak patut disesali, namun patut untuk dipelajari.