Katanya rindu
Tetapi selalu membuat ku menunggu
Katanya Cinta
Tetapi tak mengupayakan berjumpa
Katanya Sayang
Tetapi hadirmu hanyalah sebatas bayang
Katanya, ya katamu
Kata yang sangat ku percayai meski hanya halusinasi
Hanya kemayaan yang selalu berputar di otak ku
Kata mereka aku terlalu sayang?
Bahkan rasa sayangku pun disalahkan
Lalu kamu juga akan menyalahkan seperti kata mereka?
Kata mereka atau katamu pun aku tak kan memperdulikan
Karena aku percaya kata hatiku
Iya hatiku, tetapi bukan untuk kata logika ku
Jumat, 30 Januari 2015
Rabu, 21 Januari 2015
Lelaki itu
Sudah lama ini puisi nangkring di draf post ku, 
and finaly baru aku posting hari ini.
Ga ada maksut apa-apa kok, #dausah dipikir :)
Hai lelaki bertubuh tinggi
Bertailalat di pipi kiri
Yang sering tersenyum sendiri
Apa kabar kamu?
Sudah lama ya kita tak berjumpa
Untuk sekedar bercerita
Tentang kekonyolan yang membuat kita tertawa
Tentang hal yang membuat kita saling terpana
Juga tentang hal yang membuat kita saling mencela
Semestinya hal itu bisa terulang lagi ya
Entah hanya sehari atau sepuluh menit saja
Tetapi semesta punya cerita lain
Yang aku rasa tidak adil bagi diriku
Hai Lelaki hebat
Berjuanglah demi cita dan harapan kedua orang tua mu
Semoga langkah besar mu selalu menuju kebaikan
Yang akan menuntunmu menuju kebahagiaan
and finaly baru aku posting hari ini.
Ga ada maksut apa-apa kok, #dausah dipikir :)
Hai lelaki bertubuh tinggi
Bertailalat di pipi kiri
Yang sering tersenyum sendiri
Apa kabar kamu?
Sudah lama ya kita tak berjumpa
Untuk sekedar bercerita
Tentang kekonyolan yang membuat kita tertawa
Tentang hal yang membuat kita saling terpana
Juga tentang hal yang membuat kita saling mencela
Semestinya hal itu bisa terulang lagi ya
Entah hanya sehari atau sepuluh menit saja
Tetapi semesta punya cerita lain
Yang aku rasa tidak adil bagi diriku
Hai Lelaki hebat
Berjuanglah demi cita dan harapan kedua orang tua mu
Semoga langkah besar mu selalu menuju kebaikan
Yang akan menuntunmu menuju kebahagiaan
Kamis, 08 Januari 2015
Bagaimana?
Seperti kapas
Bicaranya santun dan halus
Seperti angin sepoi-sepoi dipagi hari
Suaranya menenangkan
Seperti luasnya samudera
Tatapannya menenggelamkan hati
Ya..Dia
Dia Seseorang lelaki
Yang entah darimana dia berasal
Yang tanpa sadar perlahan memasuki ruang hatiku
Dia itu baik
Dia itu menarik
Dan Dia itu unik
Mungkin saja dia kiriman dari Tuhan
Tapi aku belum mengerti
Harus bagaimana aku menyikapi ini semua
Apakah aku harus selalu mengingatnya
Atau cukup sesekali mengingatnya
Atau bahkan ,sudah tak usah di ingat-ingat
Ah...Aku terlalu lamban mengambil keputusan
Terus aku harus bagaimana?
Langganan:
Komentar (Atom)


